Cahaya bulan memantul pada danau itu memancarkan cahaya dengan gemerlap di atas riak air. Seorang wanita yang berada di atas perahu tepat di tengah danau itu menatap ke arah pantulan cahaya danau itu.
"Sepertinya kalian bersenang-senang," ucap wanita itu ke arah depan.
"Begitulah, bulan purnama memang bagus saat berada tepat di tengah-tengah danau ini..." balas orang di depan wanita yang mengajaknya berbicara.
"Ah... maafkan saya, yang sungguh lancang ini." Sahut wanita itu ke arah depannya sambil menutup mulutnya menggunakan kipas di tangannya.
"Tidak apa-apa, aku paham. Kamu makhluk hidup yang lembut dan aku adalah makhluk mati yang bergentayangan di tengah-tengah danau."
Wanita itu tertawa canggung saat mendengarkan lawan bicaranya berucap, "Jangan begitu, saya jadi merasa bersalah..."
"Oh Ayunda..."
"Ananda..."
Keduanya saling menempelkan kedua tangan satu sama lain dengan mata yang berkaca-kaca, sampai seseorang menginterupsi kegiatan mereka berdua.
"Kenapa tangan kalian bisa saling menempel begitu?" Tanya seseorang yang menembus wajah Ananda.
"Ini tidak menempel coba lihat lebih baik lagi..." jawab Ayunda sambil tersenyum.
"Dan menyingkirlah dari pandanganku!" Amuk Ananda kepada orang itu.
Orang itu mengabaikan Ananda lalu beralih ke sisi lain untuk melihat apakah yang dikatakan Ayunda benar. "Beneran tidak menempel..." gumamnya.
"Tentu saja tidak, kita ini arwah sedangkan Ayunda adalah manusia. Dasar kau ini." Sarkas Ananda sambil menarik kedua pipi orang yang mengganggu kebersamaannya dengan Ayunda atau bisa di bilang arwah?
"Haha~ jangan kasar pada anak kecil, Ananda." Ucap Ayunda berusaha memisahkan Ananda yang sepertinya akan terbakar jenggot.
Syu~
Tiba-tiba se-ekor makhluk aneh muncul dari dalam air danau, makhluk itu berenang ke arah perahu yang dinaiki oleh Ayunda.
"SEMUANYA LINDUNGI AYUNDA!" Ananda dengan segera memerintahkan para arwah, mentitah mereka agar melindungi Ayunda.
Simbol bulan di dahi Ayunda bersinar, sebuah cahaya hijau menyelimuti tubuhnya membentuk jaringan yang terhubung ke arwah di dekatnya. Ayunda dengan erat berpegangan pada perahu, mata heterochormia miliknya bersinar di bawah terangnya rembulan.
"Wah! Makhluk menjijikan apa ini!"
"Kepala kambing, badan macan, dan kaki kepiting!"
"Semuanya lindungi Nona Ayunda!"
Para arwah dengan cekatan berkeliling di perahu yang Ayunda tumpangi membuat lingkaran benteng karena air danau mulai bergelombang akibat dari Ananda yang bertarung dengan makhluk aneh itu.
"ANANDA MENDEKATLAH!!!" Teriak Ayunda sambil mengulurkan tangannya ke arah Ananda.
"MENJAUH AYUNDA! TERLALU BERBAHAYA!!!"
Ananda menghantam monster itu menggunakan kekuatan miliknya, membuat monster itu terpental ke tempat dimana Ayunda berada.
Brak!
Perahu yang Ayunda naiki seketika hancur di saat badan monster itu menghantamnya. Ayunda terjatuh ke dalam air dalam keadaan yang cukup buruk.
'Ah... apa aku akan meninggal?' Batin Ayunda di dalam air danau.
Sring~
Sebuah sinar menelan Ayunda bersama dengan monster yang menghantam dirinya, memindahkan dirinya ke sebuah ruangan yang cukup aneh.
"Ugh... silau..." gumam Ayunda saat membuka matanya.
"Kamu sudah bangun? Maaf ya, sepertinya alat milikku membawamu ke sini," ucap seorang gadis berambut putih dengan mata gelap yang menatap Ayunda.
"Apakah saya bisa kembali lagi...?" Tanya Ayunda sambil menatap gadis itu dengan tatapan sedih.
Gadis itu menggelengkan kepalanya, "Alat milikku termasuk dalam alat satu kali pakai, jadi kemungkinan besar tidak bisa membuatmu kembali... sebagai gantinya aku akan mengurusmu untuk kedepannya."
"Nama anda siapa? Saya akan bekerja, setidaknya itu tidak akan membebani anda dan itu lebih baik daripada mengurus saya secara percuma." Ucap Ayunda sambil melambai-lambaikan tangannya.
"Namaku Luisa, Luisa Arcadia. Tempat ini adalah markas DianXy, planet Mursa. Apa yang bisa kamu kerjakan?" Jawab Luisa.
"Aku bisa membuat obat-obatan dan beberapa hal yang berkaitan dengan medis."
"Baiklah, silahkan beristirahat terlebih dahulu. Kamu mungkin sudah bisa bekerja besok, biarkan aku mengurus sisanya."
Ayunda menganggukkan kepalanya, sepertinya kedepannya akan menjadi pengalaman unik untuk dirinya yang terdempar di tempat yang tidak dia kenali.