Bastian Valentine

Bastian Valentine

Mentor & Security Guard

Bastian Valentine adalah Admin yang bertugas sebagai salah satu Security guard. Berada di guild Spy. Kekuatan nya adalah manipulasi kabut. Berasal dari planet tidak terdaftar yang bernama Grads 0912 . Bastian tidak menyukai tempat terang dan lebih suka berdiam diri di tempat gelap,tubuh nya berbau mawar dan bau nya tidak akan pernah hilang. 80% tubuh nya terbuat dari Kabut.

Biodata
Umur : 17 tahun
Spesies : -
Planet : Grads 0912
Kekuatan : Manipulasi Kabut
Hobi : Menghilang/Berkeliar
Motto : Kamu tidak akan bisa terbang tanpa melihat tanah.
Media Sosial
Wattpad: Scorpiva
Instagram: micin_berkhasiat7
Semuanya bermula saat sebuah kapal pesawat ruang angkasa yang memuat sebuah laboratorium dengan beberapa orang di dalam nya terjatuh dan terdampar di sebuah planet asing yang tidak terdaftar. Terjatuh karena kerusakan mesin dan membuat semua awak kapal mati, namun tidak dengan sesuatu yang mereka miliki di dalam tabung air dengan cahaya hijau yang mulai retak dan mengeluarkan air karena benturan keras saat pesawat terjatuh. Sesuatu itu keluar dari dalam tabung, dengan bentuk tubuh seorang laki-laki muda tanpa busana apapun. Dia melangkah dengan lemah dan kebingungan yang muncul di wajah nya saat melihat ke sekitar nya yang dimana merupakan hal asing bagi dirinya. Hanya dengan sehelai kain yang dia gunakan untuk menutupi tubuh nya, dia mulai menjelajahi tempat asing itu, kata kata pertama yang keluar dari mulut nya adalah kata 'cantik' untuk pemandangan yang dia lihat di awal kehidupan nya.

Seorang makhluk buatan yang berasal dari laboratorium angkasa dan merupakan Ras vampir buatan pertama yang pernah ada. Dia mulai hidup di planet gersang tidak berpenghuni itu seorang diri, dengan pakaian yang dia dapat dari salah satu mayat awak kapal yang masih bisa dia gunakan. Pemuda itu menjadi kan bangkai pesawat itu sebagai tempat tinggal nya, dan mempelajari banyak hal dari buku yang dia baca. Bahkan mengenal identitas nya sendiri, saat dia tanpa sengaja melihat setumpuk kertas yang berserakan di sebuah ruangan.

Dia melangkah perlahan ke arah meja yang berisi banyak kertas, dan mengambil salah satu kertas yang ada. Dan secara ajaib, dia mampu membaca tulisan asing yang berada di atas kertas tersebut, saat mata nya berkilau kekuningan dan membaca satu persatu huruf yang ada dia akhirnya tau tentang dirinya sendiri. " Bastian.. Itu aku.. " lirih nya setelah membaca kertas di tangan nya itu, dia mulai membaca lebih banyak kertas kertas yang ada bahkan buku buku yang berada di sebuah lemari.

Sampai akhirnya, dia mengetahui banyak hal tentang dirinya. 'Bastian valentine, seorang vampir buatan'

Sampai suatu hari, sebuah pesawat angkasa mendarat di planet tersebut. Dari dalam pesawat itu keluar dua orang berbeda gender yang seperti mengalami sedikit gangguan koneksi dalam kordinasi mereka. Dua orang itu berjalan melihat sekitar planet yang tidak ada apapun selain tanah tandus yang gelap, mereka sempat berbincang dan melihat sesuatu yang aneh dari kejauhan. Sebuah bangkai kapal yang terlihat terdampar dengan lubang besar di bagian perut kapal, seorang pria dari 2 orang itu berjalan memasuki kapal tersebut dan melihat sebuah ruangan laboratorium yang sudah rusak dengan beberapa tabung air yang telah pecah.

"Hanya sebuah bangkai kapal, tapi.. Ada tanda tanda kehidupan di sini," Ucap pria itu setelah melihat buku buku yang berserakan namun sebagian terbuka seperti baru saja ada orang yang membaca nya.

"Haruskah kita melihat nya lagi? Mungkin ada seseorang di tempat ini," Ucap Gadis di samping nya sambil melihat kondisi kapal tersebut. Sang Pria mengangguk dan mulai melihat lebih dalam bangkai tersebut, namun tiba-tiba sebuah kabut putih menyelimuti mereka. Membuat pandangan mereka sedikit terhalang oleh kabut putih yang tiba-tiba muncul.

"Bau.. Mawar? " Gumam Gadis itu setelah menghirup aroma kabut putih yang berada di sekitar mereka. Karena keanehan tersebut, mereka menjadi sedikit waspada dan melihat sekeliling yang ter selimuti kabut.

Planet yang awalnya gersang itu berubah menjadi tempat yang lembab dan dingin saat kabut mulai menyelimuti mereka, dengan bau mawar yang samar samar tercium dan juga kabut putih yang tebal. Sang Gadis merasakan pergerakan di dalam kabut dan melihat bayangan anak laki-laki di dalam kabut, mereka memasang posisi siaga dan mencoba menyerang sosok dalam kabut tersebut.

"Siapa..? " Gema suara laki-laki asing dari dalam kabut. Dalam hitungan detik, kabut mulai berputar di sekitar mereka dan menjadi satu, lalu membentuk sebuah tubuh manusia. Seorang pemuda muncul di hadapan mereka berdua, dengan tanda mawar di bagian kiri mata nya yang berkilau seperti cahaya di dalam kabut.

"Kami..seorang pendatang, maaf karena datang ke tempat mu tanpa izin. Tapi kami mengalami gangguan koneksi di kapal kami." ucap sang gadis dengan nada ramah dan sopan, bermaksud agar pemuda di depan nya tidak merasa tidak nyaman dengan keberadaan mereka berdua. Pemuda di hadapan nya terdiam, tidak menanggapi apapun dan membuat kedua orang itu kebingungan. "Kamu baik baik saja? " ucap pria di samping gadis itu, memasang wajah kebingungan saat alis nya berkerut karena tidak mendapatkan respon apapun dari pemuda di depan nya.

"Kalian.. Dari luar planet? " suara pemuda itu kembali terdengar, tampak tertarik dengan gagasan asal usul kedua orang yang berada di hadapan nya. "Iya, kamu berasal dari planet lain yang tanpa sengaja mendarat di sini, " jawab sangat pria yang membuat Pria dengan surai hitam dan ungu itu terdiam namun mata nya menampilkan sedikit percikan cahaya. "Siapa nama mu? Nama ku Rhino, " ucap Laki-laki itu sambil tersenyum tipis. Bastian terdiam, dengan ragu dia berucap. "Aku Bastian.. Bastian valentine,"

"Senang bertemu dengan mu, aku Maula. " kini sangat gadis yang memperkenalkan dirinya dengan sopan dan ramah, lalu di jawab anggukan kepala ringan oleh Bastian. "Kamu tinggal di sini? Seorang diri? " Tanya Maula yang di jawab kembali oleh Bastian dengan anggukan. "Hanya ada aku, tidak ada lain nya," jawab Bastian yang membuat Maula sedih bersimpati, bagaimana caranya Bastian bisa tinggal di planet gersang yang tidak memiliki apapun selama ini? Apa yang dia makan dan minum? Bahkan kondisi pakaian Bastian juga tidak bisa di katakan dapat di gunakan lagi. Kaos putih dengan mantel coklat lusuh, celana hitam dengan ujung yang robek dan sepasang sepatu coklat tua. Namun entah kenapa, tubuh Bastian tidak menunjukkan tanda kelaparan melainkan tubuh nya segar bugar dan kulit nya terlihat mulus. Rambut nya halus terawat dan tubuh nya berisi, tidak terlihat kekurangan gizi melihat keadaan planet yang tidak memiliki apapun.

Mata kuning dengan pupil tajam seperti predator, rambut hitam dengan Highlight ungu di bagian rambut bawah nya dan bau mawar yang keluar dari tubuh nya adalah penampilan mencolok dari pemuda di hadapan mereka.Malua dan Rhino memandang pemuda di hadapan nya dengan pandangan yang rumit, namun tidak ada tanda tanda bahaya yang ada di sekitar mereka. Sampai akhirnya mereka mulai berbicara ringan dan mulai mengakrabkan diri dengan pemuda yang mereka temui di planet asing tersebut.

Waktu berlalu dengan cepat, Rhino dan Maula berniat akan kembali dan pergi dari planet itu setelah Bastian menolong mereka dengan alat koordinasi mereka. Namun sejenak, Maula berhenti dan menoleh ke arah bastian yang berdiri tidak jauh dari pesawat mereka.

"Bagaimana kalau kamu ikut dengan kami? Setidaknya kamu akan menemukan tempat baru yang lebih baik. " ucap Maula yang mengundang ketertarikan Bastian, mata nya bersinar .

"Boleh? " tanya Bastian dengan rasa ingin tahu dan tertarik. Yang dijawab oleh Maula dan Rhino dengan anggukan. Dan itu membuat Bastian berjalan mengikuti mereka berdua masuk ke dalam pesawat dan pergi dari planet gersang itu.

Dan itu menjadi awal pertama perjalanan Bastian.